Minggu, 24 Februari 2013

Sindrom Bahasa Alay, Perlu Dihindari, Tak Perlu Dimaki

Mungkin agak basi juga membahas fenomena yang sudah menjangkiti kaum remaja selama hampir tiga tahun terakhir ini, khususnya di era jejaring sosial macam Friendster, Facebook, lalu menyusul Twitter. Alay adalah sindrom yang mendorong remaja yang cenderung masih labil, untuk berekspresi dengan bahasa “gado-gado” yang ganjil dan sulit dibaca. Tulisan khas alay umumnya penuh singkatan, huruf-huruf yang diwakili dengan angka, kosakata yang diganti dengan frasa “baru” yang senada bila dibaca, dan biasanya butuh waktu yang lebih lama untuk membacanya secara keseluruhan, bahkan bagi alayers itu sendiri.
Frasa “alay” pertama kali saya dengar dari Anang Hermansyah, tiap kali ia menyinggung mengenai peserta Indonesian Idol yang berpenampilan “janggal” atau lagu-lagu yang kurang bermutu. Namun saya tak tahu apakah dia pionir frasa tersebut. Kemudian mulai menjamur para “icon” alay Indonesia, macam Fitri Tropica atau Melaney Ricardo.
Beberapa dari kita mungkin akan mencibir melihat remaja yang dinilai terlalu ekspresif sehingga harus mengobrak-abrik bahasa sendiri, hanya untuk menghindar dari predikat kamseupay. Yah, namanya juga remaja, sekalinya ada tren yang mencuat, maka mereka akan berusaha keras menelusup ke dalam lingkupannya. Tak terkecuali saya, hehe. Maka, sebagai remaja yang tinggal selangkah lagi menuju dewasa, saya punya pemikiran lain terhadap alayers ini….
Alay “Sehat”
Remaja alay jenis ini masih perlu “dimaafkan” karena ia tahu betul kapan harus beralay ria, dan kapan dia menggunakan kaidah bahasa yang hakiki. Apalagi bila ia tetap mafhum akan ejaan yang baik dan benar, sesuai dengan EYD, maka hal itu akan menjadi nilai plus bagi dirinya. Taruhlah bahasa alay itu cuma sebagai jembatan silaturahmi yang akan mempererat hubungan kekerabatannya dengan kawan-kawan sebayanya. Ia pun masih bisa menahan diri untuk tidak mengunggah foto-foto pribadinya yang vulgar, meski hanya sebatas tank top. Tapi remaja sealim apapun, pasti punya fitrah dasar tak mau ketinggalan zaman dan bisa diterima di pergaulan. Selama dia tetap punya batasan yang membentenginya dari rokok, narkoba, dan seks bebas, maka dia saya nilai masih “sehat”.
Alay “Kronis”
Penyakit alay bisa disebut kronis apabila seorang remaja sudah tak tahu lagi cara berbahasa yang benar. Hal ini biasanya akan berpengaruh pada tugas-tugas akademik yang mengharuskan mereka bertumpu pada ejaan yang benar sesuai dengan KBBI. Tak heran saya masih menjumpai frasa seperti “banget”, “nggak”, dan frasa non-baku lain yang dalam KBBI diberi keterangan cak, bahkan dalam karya tulis ilmiah sekalipun. Pun mereka kurang punya filtrasi dalam menyaring setiap tren kosakata baru. Sebut saja kata “secara”, yang jelas-jelas menyalahi kaidah namun mereka menerima begitu saja tanpa mau mengkaji terlebih dahulu. Yang lebih memprihatinkan, mereka kerap sekenanya menggunakan kosakata yang sebenarnya tabu. Contoh saja, karena tren alay ini penggunaan kata “autis” dan “cacat” semakin menjadi-jadi dan secara tak resmi menjadi istilah generik bagi mereka yang terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Padahal kalau mereka mau menyelami makna “autis” dan “cacat” yang sesungguhnya, mungkin mereka akan trenyuh dan segera bersyukur punya fisik yang normal.
Termasuk dalam kategori manakah kita, itu tergantung pada diri kita masing-masing. Kalaupun saya merasa sebagai alayer kronis, insya Allah saya masih punya kesadaran diri serta pegangan yang bisa menghantarkan saya kembali ke tingkat “sehat”.
Alay memang bukan tren berbahasa yang patut ditiru, tapi saya rasa kita takkan bisa bersinergi menghapus sindrom ini. Sebab, perkembangan zaman akan selalu ada, menjadi salah satu elemen yang berbaur dengan kita dalam putaran roda zaman, tak ubahnya seperti minuman yang dilarutkan dalam air putih. Toh lagi pula, alay atau tidak tak bisa jadi parameter lengkap untuk mengukur intelegensi seseorang. Saya pernah lho bertanya sesuatu lewat Yahoo! Answer, dan saya mendapat respons dengan tekstur bahasa khas alay namun sangat berbobot dan berisi. Memang rasanya terlalu naif kalau kita berharap kebiasaan berbahasa ala zaman Ira Maya dan Kakek Ateng diterapkan kembali di Indonesia.
Tak ada yang melarang kita untuk mengkritisi bahasa alay, namun bagaimana kalau seiring dengan perkembangannya, kita pun membenahi kebiasaan berbahasa kita sendiri? Mulai saja dari hal-hal yang kecil, seperti penggunaan kata depan atau imbuhan “di”. Saya acapkali menemukan kompasianer cerdas namun masih seringkali mengetekskan kata “dimana” (bukan “di mana”), “disini” (bukan “di sini”), “di ambil” (bukan “diambil”), dan sebagainya. Memang, isi tulisan adalah kriteria terpenting dalam menyematkan prestise bermanfaat, namun kecakapan dalam menggunakan kaidah bahasa yang benar akan menjadi nilai plus, lho.
Perbedaan adalah dinamika hidup, bukan sesuatu yang harus ditindak keras secara rasial. Selama kita bisa membedakan kapan waktunya untuk berbeda, dan kapan waktu untuk seragam, maka perbedaan akan menjadi pemanis yang kekal.
$@L4m k0mP4s!@N4!
http://bahasa.kompasiana.com/2012/04/28/sindrom-bahasa-alay-perlu-dihindari-tak-perlu-dimaki-458198.html

ALAY

  Adakah di antara sobat yang ketika membaca tulisan Lutchu bEut, r4ni ChayanK cMua, atau AhMad PerinDu SoorgA, sobat pun menjadi risih? Ya, mungkin jika sobat paham karena melihat Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang kacau balau semacam itu, sobat pasti akan mengangguk dan akan mengeluarkan satu kesan “Alay”.
Ya, alay atau anak layangan memang banyak ditujukan pada anak-anak muda yang bisa dibilang lebay atau hiperbolis dalam segala aspek. Jelasnya, alay adalah gejala-gejala yang terjadi di tengah remaja-remaji Tanah Air yang ingin diakui statusnya di tengah teman-temannya. eh, ini loh gue! Gejala semacam ini nih yang akan mengubah gaya tulisan dan gaya berpakaian, sekaligus meningkatkan kenarsisan tingkat tinggi yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya.
Peranan yang berlebihan seperti ini didominasi oleh kaum remaja yang tergolong masih labil. Bermula dari sebuah lagu, kata Alay alias Anak Lebay jadi sering digunakan untuk orang-orang yang memiliki perilaku seperti diatas.

Sebagian ahli psikologi pun mengakui bahwa alay sebetulnya merupakan gejala alami yang kini sedang terjadi pada anak muda yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya. Yang membuat dia merasa lebih cantik, lebih keren, atau lebih hebat diantara lainnya. Faktor utama penyebab munculnya hal tersebut salah satunya adalah dari media televisi atau sosok yang mereka yang kagumi.
Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang sudah terjangkit virus alay beserta ragam dunia alay yang mesti sobat ketahui betapa negatifnya hal tersebut;

Bahasa Alay
Pernahkah anda membaca status dalam facebook atau membaca sms yang gaya penulisanya sulit di baca? Seperti ‘tempat’ jadi ‘t4’, ‘mata-mata’ jadi ‘mata”’ , ‘you’ jadi ‘u’, ‘apa’ jadi ‘apP’ dan sebagainya. Perlu sobat cermati, kata-kata semacam itulah yang dapat mempengaruhi penggunaan bahasa sehari-hari sehingga mempengaruhi bahasa tulis anak-anak muda. Dan ketika harus menulis secara resmi, dikhawatirkan kebiasaan menulis dengan bahasa alay itu dapat muncul.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring punya pandangan sendiri terkait kekhawatirannya terhadap jejaring sosial Twitter yang dapat merusak tata bahasa, jika penggunaannya di kalangan muda tidak dikelola dengan baik.
Beliau mengungkapkan bahwa kapasitas karakter yang tersedia di Twitter tergolong sedikit, sehingga menjadi penyebab maraknya kata-kata yang dituangkan secara minimalis.
"Twitter hanya bisa menampung 140 karakter, sehingga muncullah bahasa-bahasa 'alay'," kata Tifatul kepada ANTARA.
Beliau juga berharap agar ada peran dan kontribusi suatu pihak yang bertugas untuk membimbing masyarakat dalam penggunaan media sosial agar tetap berada pada jalur yang positif, sehingga fenomena kacaunya bahasa yang tengah melanda kaum remaja Indonesia dapat teratasi. 

Musik Alay
Musik alay sungguh disayangkan malah bisa diterima dan disukai masyarakat dari kalangan menengah kebawah, padahal musik yang diputar jelas-jelas kurang bernilai. Kehadiran musik alay sering diputar di mana-mana, seperti di pasar-pasar atau sekedar mengisi acara liburan seperti acara semarak tahun baru, bahkan hari raya lebaran.

Dandanan Alay
Coba sobat tengok dan sekaligus cermati acara TV pada pagi hari yang menyuguhkan tontonan hiburan musik yang dihidangkan. Di sana sobat akan menemui satu gerombolan jamaah alay. Di antara gerombolan alay itu, tidak sedikit yang mengenakan fashion secara berlebihan dan tidak jelas. Seperti;
·        Model rambut ala polem alias poni lempar dan rambut disemir highlightgold.
·   Memakai kacamata minus. Lebih tepatnya minus-minusan atau mungkin hanya  sekedar gaya saja.
·        Baju t-shirt junkies
·        Celana pensil yang bikin repot kalau buang air besar
·        Dan lain-lain.

Makhluk yang seperti ini nih, yang selalu keliaran pada pagi dan sore hari mengotori layar kaca sobat, di acara musik sebangsa  Inbox, Mantap, atau acara yang dibawakan si "Olga Syahputri", Dahsyat.
Kalau sudah waktunya music show, anak alay yang posisinya mepet-mepet di panggung mempunyai gerakan andalan sebagai pengiring lagu yang dibawakan. Seperti orang yang nyuci baju.  tangan keatas digoyang-goyang dan terus diulang-ulang, mereka nggak peduli seperti apa lagunya. Apapun lagunya, jogetnya gaya jemur baju. Selalu terlihat riang gembira, seakan hidup mereka tidak ada masalah. Mungkin karena mereka selalu bangga kali ya.. masuk TV dan bertemu artis idola.
Bagaimana? Sobat pun menjadi heran banget kan, melihat fenomena dunia remaja jaman ini? Heran karena memahami seperti apa kriteria alay dengan tingkah polah mereka yang cenderung buang-buang umur dan berlebihan.
Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Binasalah orang-orang yang berlebihan tindakannya.”
Di satu sisi, kebanyakan remaja sekarang sudah terjangkit virus alay. Namun, di sisi lain tidak sedikit pula sobat akan menemukan remaja yang sebel berat sama jamaah alay tersebut. Memang, dalam kacamata pemahaman mereka, jamaah alay secara total telah menyisihkan agama yang kaya nilai dalam menjaga estetika kehidupan mereka. Dan tidak kurang pula dengan kelakuan yang ditampilkan telah merusak citra anak muda Islam.
Terkait dengan masalah anak muda islam, memang sudah nggak jamannya lagi deh ikut-ikutan gaya hidupnya makhluk GeJe seperti kaum alay. Nggak ada landasan dan nggak ada pondasi. Coba bayangkan jika gedung yang menjulang ke langit tapi tak punya pondasi yang kokoh, apa yang terjadi?
Nah, sob. This is the time for you to get your real identity. Identitas sebagai remaja muslim yang berkepribadian keren, juga berkarakter integral. Caranya? Jangan terlalu intens berkawan dengan alay. Berkawanlah dengan orang-orang yang selalu ingatkan kita akan kerennya hidup setelah mati.
http://suratanmakna.blogspot.com/2012/05/virus-alay-mengancam-remaja.html

Sabtu, 23 Februari 2013

GAK PEDE

Salah satu krisis yang sering kali menerpa remaja adalah krisis kepercayaan diri. Remaja yang tadinya baik-baik saja tiba-tiba mengalami masalah kejiwaan dan perilaku yang bersumber dari hilangnya kepercayaan diri. Berikut ini akan diuraikan beberapa keterangan yang dapat membantu remaja memahami dan melewati krisis ini.
  • Sesungguhnya krisis kepercayaan diri merupakan fenomena yang alamiah dan sesuai perkembangan usia. Artinya, krisis ini sendiri bukanlah suatu problem yang permanen dan akan merusak pembentukan jati diri remaja. Jika krisis ini terus berlanjut sampai masa dewasa, barulah kita dapat memandangnya sebagai problem yang menuntut penyelesaian klinis.
  • Krisis kepercayaan diri sebetulnya lahir dari proses pembentukan jati diri remaja di mana pada saat ini, remaja mendasarkan penilaian dirinya atas penilaian kolektif-data yang diperoleh dari teman. Jadi, sangatlah masuk akal jika pada masa ini remaja tidak mempercayai penilaiannya sendiri dan malah bergantung pada pendapat teman-temannya. Sekali lagi, ini bukanlah sesuatu yang buruk; sebaliknya, ini adalah bagian dari proses yang alamiah dan sesuai dengan perkembangan remaja.
  • Remaja yang langsung mempercayai penilaiannya sendiri tanpa perlu berkonsultasi dengan teman, kemungkinan adalah remaja yang memiliki kepercayaan diri yang solid sejak kecil atau ia terisolasi dari lingkungan.
  • Setelah melewati fase remaja, pada usia mendekati 20 tahun, seyogianya remaja makin tidak terlalu bergantung pada penilaian teman. Ia mulai mempercayai penilaian dirinya dan membuat keputusan berdasarkan pemikiran pribadi.
Kepada remaja saya ingin memberikan beberapa nasihat dalam bertindak:
  • Senantiasa bertanyalah, "Apakah yang Tuhan kehendaki dalam hal ini?" Jika tindakan ini melawan kehendak Tuhan, jangan lakukan, kendati semua teman melakukannya. Sebaliknya, jika tindakan ini sesuai dengan kehendak Tuhan, lakukanlah mesti teman tidak menyetujuinya. Misalnya, semua teman menghendaki kita membalas memukuli seseorang. Jangan lakukan! Sebaliknya, beritahukan mereka bahwa seharusnyalah kita mengampuni perbuatannya. "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15) Dengan kata lain, prinsip yang digunakan di sini adalah, takutlah akan Tuhan dan jangan menomorsatukan teman di atas Tuhan.
  • Pertimbangkanlah dampak tindakan kita pada orang lain. Jangan hanya melihat dampak sesaat atau menganggap bahwa pastilah orang dapat menerima atau memaafkan kita. Terapkan prinsip, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." (Matius 7:12)
  • Dalam pengambilan keputusan, carilah pendapat teman yang berhikmat dan sedapatnya terimalah masukan dari pelbagai sudut, bukan hanya yang seturut dengan keinginan kita. Gunakan prinsip,"Jikalau tidak ada pimpinan jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada." (Amsal 11:14)
  • Belajarlah dari orang yang lebih tua, termasuk orangtua, karena pengalaman hidup mereka adalah guru yang baik. Firman Tuhan mengajarkan, "Dengarkanlah hai anak-anak, didikan seorang ayah dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian." (Amsal 4:1) Pada akhirnya percaya diri dibentuk dari kekayaan hikmat yang telah kita serap dan yakini kebenarannya, baik dari Firman Tuhan maupun dari orang berhikmat lainnya.
  •  http://www.telaga.org/audio/mengapa_remaja_susah_pede

BIODATA


Profil AL ( Ahmad Ghazali ) :



Nama : Ahmad Ghazali
Nama Panggilan : AL
Tgl Lagir : 01 September 1997
Karir : Pemain Musik, Artis
Hobi : Ngedrift

Profil EL ( Ahmad Jalaluddin Rumi ) :



nama : Ahmad Jalaluddin Rumi
Panggilan : El
Tanggal Lahir : 30 mei 1999
Agama : Islam
Zodiak : Gemini
Hobi : Main ps 1,2 dan 3 dan komputer

Profil Dul ( Ahmad Abdul Qodir Jaelani ):




nama : Ahmad Abdul Qodir Jaelani
Panggilan : Dul
Hobi : Main ps 1,2 dan 3 dan komputer
http://deherdiana.blogspot.com/2012/09/foto-dan-biodata-al-el-dul.html
Kurang Tidur Bikin Remaja Susah Puber
Portal berita kesehatan - Pubertas adalah masa yang krusial dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksualnya. Biasanya pada wanita, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama, sedangkan pada pria ditandai dengan mimpi basah.
Namun ternyata tak banyak yang memahami asal-usul perubahan yang terjadi pada tubuh anak laki-laki dan anak perempuan itu.
Studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari Harvard University ini menemukan bahwa puber dipicu oleh adanya perubahan di dalam otak.
Hal ini hampir sejalan dengan hasil studi sebelumnya yang mengemukakan bahwa bagian otak yang bertugas memunculkan pubertas diaktifkan pertama kali saat si pemilik otak sedang tertidur.
Tapi lain halnya dengan studi baru ini. Dalam studi ini peneliti menunjukkan gelombang tidur yang lambat atau biasa disebut dengan 'tidur dalam' (deep sleep) memiliki keterlibatan yang sangat kuat terkait munculnya masa pubertas, jadi bukan sekedar tidur biasa seperti yang dipaparkan studi sebelumnya.
"Jika bagian otak yang mengaktivasi sistem reproduksi bergantung pada tidur yang dalam (deep sleep), kita perlu khawatir jika anak-anak dan remaja mengalami gangguan tidur atau kekurangan jam tidur karena bisa jadi nantinya kematangan fisik, psikis dan fungsi seksualnya akan ikut terganggu atau mengalami ketidaknormalan," ungkap peneliti Natalie Shaw, MD dari Massachusetts General Hospital dan Boston Children's Hospital seperti dilansir dari sciencedaily, Rabu (12/9/2012).
Fakta ini sudah terbukti bagi anak-anak yang telah didiagnosis mengalami gangguan tidur. Namun implikasinya juga akan meluas jika para remaja juga tidak mendapatkan jatah tidur yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Studi ini akan dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism (JCEM).sumber



Tulisan ini Menarik? Jangan lupa Menyebarkanya melalui URL Berikut!

Kenarsisan Anak Remaja :D

Posted Senin, 06 Desember 2010 by Lyla Sabilla
dari judulnya aja uda keliatan kaan kira-kira postinganku nii tentang appaan !?
haha .
yaapp broo ma men ! #apaandeelyla
 F.O.T.O.

ininih ceritanya , waktu harii guru disekolah sayaa tercintaa :*
bingung mo kasih wali kelas apaan . yauda, berhubung wali kelas orangnya fashionable bangeet #iyataa!?kayaknyaseeiyya melalui proses rapat yang alot #bahasakundewo,lebai,tidakefektifdantidakpadat akhirnya diputuskan memberi baju alias klambi alias clothes ..

alasan memilih baju, antara lain ::
  1. Wali Kelas fashionable
  2. Kayaknya see suka baju
  3. Kalo baju bisa dipakai ke kantor
  4. Gampang diingat/dikenang #mungkin
  5. Harganya masih terjangkau
  6. de le le (baca:dll) .

okelah yaa ngasii baju .. tapi pengen supaya kita warga 9E 'MERDEKA' lebih dikenang lagii #ceillee sama wali kelas kita, akhirrrnyaaa usuul foto bareng sekelas buat kenang-kenangan :D

jadilah jeprat jepret seperti ini hasilnya >>


ini dia jeprat jepret 'in my class' :D
dibawah ini ada lagi 
siap siap . jadinya kita foto dua kali
#siapsiapapaan!? #siapsiapperang!?%@


ini dia hasil jeprat jepret yang kedua 
bagusan mana yaa yg pertama sama yg kedua ??
#jeleksemua
>>#boohjanganlaah :D


oia .berhubung waktu itu sii bang Dhina Puspitanigrum kereeen bangeet #cowokbangetlah .
dia jadi seleb dua jam #gaksampeksiihkayaknya ..
cewek ceweknya klas 9 disekolaah pada minta fobar (baca:fotobareng) sii bang Dhina .
Dhina kayak cowok siih . kalo cowok foto mesraa sama cowok beneran kaan ntar dikira macem-macem , tapii kalo sama cewek kaan masiih muhrim :) #ciaahhlyla haha . #belajaralimdarimanaLa!?

yaaah ini ada beberapa fobar Dhina dan kawan kawan :D

 (kiri) Dhina ,  (kanan) Dian 
yaa bia nilai sendiri deeh :D
cakepkan bang Dhina !?

haha :D 
sebenernya seeh ini bisa dimasukkan ke kategori foto mamong yaa !?
#nggaplek
(dari kiri) Nuring , Dhina , Tiara (yang dibawah) Lyla

 ini kayaknya lebih mendingan daripada yang sebelumnya yaa!?
kalo ini kayaknya siap kamera :D
(dari kiri) Nuring , Dhina , Tiara , Indhira (yang dibawah) Lyla
nambah satu prucil yang ini dari yang sebelumnya


ininiih kaan pada foto bareng Dhina 
buka fc Dhina laku kayaknya :D
(dari kiri) Icha , Dinira , Dhina


tuhkan nambah lagii deeh orangnya #fansnyamaksudsaya
(dari kiri) Tiara , Icha , Dinira , Dhina , Shifa


kalo yang dibawah ini , foto foto Dhina yang sendirian >>




Dhina bois boyis kooh fotonyaa :D
cakeepkan bang Dhina !?
:D


yaa itulah beberapa gambar gambar #lebihtepatnyafotokaliyee klaaass 9E dan dicampuur dengan foto foto Dhina bersama kawan kawan ..
dan diudek baurkan sama foto foto Dhina sendiri :D
http://silylayalisa.blogspot.com/2010/12/kenarsisan-anak-remaja-d.html
Oleh : Zaldy Munir
NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.
Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
PENYEBABNYA SANGATLAH KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.
GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA 
Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.***  
About these ads

Remaja & Narkoba

oleh : Marsella Retno Asih Masalah utama remaja berawal dari pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa. Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja di belahan dunia ini.
Oleh karena pergumulan di masa remaja ini, maka remaja mempunyai kebutuhan sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan orangtua dan keluarga dalam kerentanan di masa remaja.
Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam perkembangan pribadi yang “lemah”, bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba.
Hingga sekarang, penyalahgunaan narkoba semakin luas di masyarakat kita, terutama semakin banyak di kalangan para remaja yang sifatnya ingin tahu dan ingin coba-coba. Banyak alasan mengapa banyak yang terjerumus ke bahan terlarang dan berbahaya ini kemudian tidak mampu melepaskan diri lagi. Alasannya antara lain:
1. hal ini sudah dianggap sebagai suatu gaya hidup masa ini
2. dibujuk orang agar merasakan manfaatnya
3. ingin lari dari masalah yang ada, untuk merasakan kenikmatan sesaat
4. ketergantungan dan tidak ada keinginan untuk berhenti
..dan mungkin masih banyak alasan lainnya.
Ada baiknya kita mengintip sedikit tentang narkoba. Apa saja sih jenis-jenis narkoba? Menurut situs kespro dot info, pada dasarnya narkoba itu dibagi atas 4 kelompok, yaitu:
1. narkotika, terutama opiat atau candu.
2, halusinogenik, misalnya ganja atau mariyuana
3. stimulan, misalnya ekstasi dan shabu-shabu
4. depresan, misalnya obat penenang.
Masing-masing kelompok mempunyai pengaruh tersendiri terhadap tubuh dan jiwa penggunanya. Opiat, yang menghasilkan heroin atau “putauw†menimbulkan perasaan seperti melayang dan perasaan enak atau senang luar biasa, yang disebut euforia. Tetapi ketergantungannya sangat tinggi dan dapat menyebabkan kematian.
Marijuana atau ganja, yang termasuk
kelompok halusinogenik, mengakibatkan timbulnya halusinasi sehingga pengguna tampak senang berkhayal. Tetapi sekitar 40-60 persen pengguna justru melaporkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan, misalnya muntah, sakit kepala, koordinasi yang lambat, tremor, otot terasa lemah, bingung, cemas, ingin bunuh diri, dan beberapa akibat lainnya.
Bahan yang tergolong stimulan menimbulkan pengaruh yang bersifat merangsang sistem syaraf pusat sehingga menimbulkan rangsangan secara fisik dan psikis. Ecstasy, yang tergolong stimulan, menyebabkan pengguna merasa terus bersemangat tinggi, selalu gembira, ingin bergerak terus, sampai tidak ingin tidur dan makan. Akibatnya dapat sampai menimbulkan kematian.
Sebaliknya bahan yang tergolong depresan menimbulkan pengaruh yang bersifat menenangkan. Depresan atau yang biasa disebut obat penenang, dibuat secara ilmiah di laboratorium. Berdasarkan indikasi yang benar, obat ini banyak digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Dengan obat ini, orang yang merasa gelisah atau cemas misalnya, dapat menjadi tenang. Tetapi bila obat penenang digunakan tidak sesuai dengan indikasi dan petunjuk dokter, apalagi digunakan dalam dosis yang berlebihan, justru dapat menimbulkan akibat buruk lainnya.
Apa akibat penyalahgunaan narkoba?
Pada dasarnya akibat penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi akibat fisik dan psikis. Akibat yang terjadi tentu tergantung kepada jenis narkoba yang digunakan, cara penggunaan, dan lama penggunaan.
Beberapa akibat fisik ialah kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, paru-paru, dan penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik bergantian. Sebagai contoh, sekitar 70 persen pengguna narkoba suntikan di Cina tertular HIV/ AIDS. Di Indonesia, sejak beberapa tahun terakhir ini jumlah kasus HIV/AIDS yang tertular melalui penggunaan jarum suntik di kalangan pengguna narkotik tampak meningkat tajam. Akibat lain juga timbul sebagai komplikasi cara penggunaan narkoba melalui suntikan, misalnya infeksi pembuluh darah dan penyumbatan pembuluh darah.
Di samping akibat tersebut di atas, terjadi juga pengaruh terhadap irama hidup yang menjadi kacau seperti tidur, makan, minum, mandi, dan kebersihan lainnya. Lebih lanjut, kekacauan irama hidup memudahkan timbulnya berbagai penyakit.
Akibat psikis yang mungkin terjadi ialah sikap yang apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku, sampai mengalami sakit jiwa.
Akibat fisik dan psikis tersebut dapat menimbulkan akibat lebih jauh yang mungkin mengganggu hubungan sosial dengan orang lain. Bahkan acapkali pula merugikan orang lain. Sebagai contoh, perkelahian dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena pelaku tidak berada dalam keadaan normal, baik fisik maupun psikis.
Narkoba yang Adiktif
Penggunaan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan terhadap narkoba ternyata tidak mudah diatasi. Meski cukup banyak remaja yang berjuang untuk keluar dari ketergantungan narkoba, acap kali mereka jatuh kembali. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan program substitusi obat dengan menggunakan metadon. Diharapkan dengan pemberian metadon ini penggunaan narkoba suntikan dapat dikurangi atau dihentikan. Penggunaan narkoba suntikan amat berisiko menularkan penyakit Hepatitis C dan HIV.
Penelitian di RS Cipto Mangunkusumo mendapatkan angka kekerapan Hepatitis C di kalangan pengguna narkoba suntikan mencapai 77 persen. Sedangkan kekerapan HIV pada pengguna narkoba suntikan di Indonesia berkisar antara 60 persen sampai 90 persen.
Dukungan Sangat Penting
Setelah beban fisik pengguna narkoba suntikan dapat diatasi, maka masih ada beban psikologis dan sosial. Beban psikologis dan sosial ini kadang-kadang amat berat sehingga dapat menyebabkan remaja kambuh kembali menggunakan narkoba suntikan. Oleh karena itu, perlu diwujudkan lingkungan yang mendukung. Di Indonesia lingkungan yang paling penting adalah keluarga. Kesediaan keluarga untuk menerima remaja yang pernah menggunakan narkoba suntikan di tengah keluarga merupakan dukungan yang amat berharga. Sebagian remaja dapat meneruskan pendidikannya dan memperoleh pekerjaan. Namun, sebagian lagi tak mungkin meneruskan sekolah dan harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus berjuang untuk hidup dengan bekal pendidikan yang terbatas.
Hendaknya kita dapat meningkatkan berbagai potensi yang ada di tengah masyarakat. Kita perlu bergandeng tangan untuk mencegah remaja menggunakan narkoba.
Adapun bagi remaja yang telah menggunakan diperlukan layanan yang terpadu untuk membawa mereka kembali ke tengah masyarakat. Layanan tersebut rumit dan memerlukan upaya jangka panjang, tetapi semua upaya itu patut kita kerjakan karena sebagian masa depan Indonesia ada di tangan mereka mereka
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2010/12/02/remaja-narkoba-323411.html

BAHYA NARKOBA

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
2.1. Pengertian dan macam-macam narkoba
Menurut WHO (1982), semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal
Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :
• Narkotika adalah Zat / obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
• Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
• Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein
2.2. Bahaya Narkoba Bagi Remaja atau Pelajar
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata- ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu- waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.
Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34). Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Bahaya bagi pelajar.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba
2.3. Upaya Pencegahan Menggunakan Narkoba
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan ating dapat terealisasikan dengan baik
Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum.
http://taufikudin.wordpress.com/2013/01/10/bahaya-narkoba-pada-remaja/

cegah kenakalan remaja

MEDAN - Kegiatan Pramuka dinilai paling tepat untuk mencegah terjadinya kenakalan pada remaja, seiring dengan semakin bebasnya budaya asing masuk ke Indonesia.

"Kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk  mengurangi kenakalan remaja, dapat menciptakan kepercayaan diri yang cukup tinggi bagi generasi muda harapan bangsa," kata Camat Medan Sunggal Pahri di Medan,  pada upacara Hari Ulang Tahun Pramuka ke-50 di wilayah tersebut.

Gerakan Praja muda karana atau yang disebut dengan Pramuka, menurut dia, telah membuktikan salah satu wadah yang mampu membina generasi muda untuk lebih perhatian kepada sesamanya.

"Saya sangat mendukung kegiatan pramuka, dan menggaransi apapun kegiatan positif yang dilaksanakan Pramuka Medan Sunggal.Selagi saya menjabat sebagai camat, saya akan dukung semaksimal mungkin.Apalagi dengan Pramuka lebih banyak kegiatan positif dilakukan para generasi muda," katanya.

Sekretaris Kwartir Ranting Pramuka Medan Sunggal Ade Azmil Azhary yang juga ketua panitia peringatan ulang tahun tersebut mengatakan, pihaknya baru pertama kali menyelenggarakan kegiatan  seperti ini secara mandiri.
 
"Biasanya upacara pramuka ini dipusatkan di Kwartir Cabang Medan, tetapi Medan mengundurkan acaranya sampai tanggal 14 September 2011, makanya kami berinisiatif untuk menggelarnya hari ini," kata Ade.

Ia berharap Pramuka Medan Sunggal akan terus berkembang dan tetap eksis, mengingat selama ini kurang aktif dikarenakan berbagai hal termasuk dukungan pemerintah.

"Sejak tahun ini Camat Medan Sunggal selaku pembina sangat mendukung upacara ulang tahun pramuka ini, semoga  menjadi momentum bagi kebangkitan pramuka," katanya.

Walaupun sedang berpuasa, anggota pramuka yang kebanyakan dari  penegak bantara tersebut kelihatan tetap segar dan ceria.

Ia mengatakan, dari seluruh rangkaian acara yang dimulai dengan prosesi upacara penaikan bendera merah putih, pembacaan Satya Dharma Pramuka, dilanjutkan dengan bernyanyi gembira, atraksi keterampilan dan pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat Medan Sunggal, anggota pramuka itu tidak kenal letih dan tetap semangat.

"Kami senang walau pun puasa dan panas panasan ikut upacara, kumpul sama kawan-kawan, jadi tidak terlalu terasa capek dan haus,"  kata salah seorang peserta upacara, Novita.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=211537:pramuka-cegah-kenakalan-remaja&catid=14:medan&Itemid=27
VIVAnews - Apakah kita semakin bodoh? Sejumlah peneliti mengklaim bahwa kecerdasan manusia semakin berkurang karena kita tidak lagi membutuhkannya untuk bertahan hidup.

Sekelompok peneliti dari Stanford University mengklaim bahwa peradaban modern yang praktis malah mendegradasi kecerdasan manusia. Masih menurut mereka, kecerdasan manusia mencapai puncak kejayaan 4.000 SM.

Kecerdasan dan kemampuan berpikir abstrak manusia berkembang pada leluhur prasejarah manusia yang tinggal di Afrika antara 50 ribu sampai 500 ribu tahun yang lalu. Mereka harus mengandalkan kecerdasan mereka untuk membangun tempat tinggal dan berburu mangsa.

Seiring berjalannya waktu, manusia tidak lagi perlu berjuang untuk bertahan hidup. Seleksi alam tidak membutuhkan manusia-manusia cerdas.

Selain itu, manusia pun menghadapi mutasi gen berbahaya yang mengurangi kemampuan kita 'berpikir keras". Dan ini diteruskan manusia dari generasi ke generasi dan dibiarkan menumpuk. Kondisi ini mengarah pada tahap mandulnya kecerdasan manusia sebagai spesies.

Prof Gerald Crabtree, ahli biologi perkembangan di Stanford University, menjelaskan penelitian ini dalam jurnal Trends in Genetics. Menurutnya, mutasi pada salah satu dari 2.000 hingga 5.000 gen tertentu dapat menurunkan kecerdasan dan kemampuan emosional manusia. Dan, gen-gen ini rawan mutasi.

Perkembangan gen kecerdasan manusia, kata Crabtree, "Kemungkinan terjadi di dunia saat manusia harus menghadapi seleksi alam dalam memenuhi kebutuhan dasar." Tekanan ini tidak berlaku di zaman modern saat ini.

Pada masa purba, manusia yang salah mengambil keputusan saat berburu atau mencari tempat tinggal dan berlindung mungkin akan mati bersama keturunannya. "Sementara, eksekutif di Wall Street di zaman modern yang membuat kesalahan konsep yang sama, bisa jadi malah mendapat bonus besar." Artinya, kata dia, seleksi alam ekstrim hanya ada di masa lalu.

Berdasarkan waktu terjadinya mutasi gen manusia dan kerentanan gen-gen yang terkait fungsi intelektual dan emosional, Profesor Crabtree menghitung. Kecerdasan manusia "mencapai puncak" pada 2.000 sampai 6.000 tahun yang lalu.

"Saya berani bertaruh, jika ada warga biasa dari Athena 1.000 SM tiba-tiba ada di antara kita, dia pasti jadi orang yang paling cerdas. Dengan ingatan yang baik, berbagai ide, dan pandangan yang jelas mengenai isu-isu penting," jelas Crabtree.

Dalam 3.000 tahun mendatang, dia memprediksi, manusia akan mengalami sedikitnya dua mutasi genetika yang akan menurunkan kecerdasan dan kemampuan emosional. Tapi, imbuhnya, ilmu pengetahuan akan berkembang sedemikian pesat sehingga manusia bisa menyelesaikan masalah.

"Tapi, kemunduran kecerdasan sangat lambat, dilihat dari kemajuan masyarakat dalam penemuan-penemuan baru. Teknologi masa depan akan menciptakan solusi untuk masalah ini," kata Gerald Crabtree. (Dailymail/The Telegraph | umi)

GITA SESA WANDA CNTIKA

Artikel

Sosok

Umi Marfathonah

Jadikan Teman | Kirim Pesan
Marfa → 310397→ Cat (´⌣`ʃƪ) Potterheads

Belajar dari Gita Sesa Wanda Cantika

REP | 15 July 2012 | 10:51 Dibaca: 4807   Komentar: 0   1 menarik
Spesial for you, my sirius :)
Siapa yang tidak tahu tentang kisah kehidupan nyata Alm. Gita Sesa Wanda Cantika atau akrab di sapa Keke. Gadis cantik, periang, tabah dan pintar yang lahir 15 Juli 1991 dan wafat pada tanggal 25 Desember 2006 ini merupakan anak putri satu²nya dari pasangan Bapak Joddy Tri Aprianto dan Ibu Nandita.
Namannya menjadi terkenal banyak publik setelah kisah nyatanyya diangkat novel dan film dengan judul yang sama “Surat Kecil Untuk Tuhan”. Keke hanya dapat menikmati indahnnya kehidupan di dunia hanya dalam rentang waktu yang sangat singkat karena penyakit kanker jaringan lunak atau Rabdomiosarcoma yang di idapnya. Kanker itu merupakan penyakit yang pertama di derita anak di indonesia yaitu Keke.
Keke sangat sabar dengan dampingan orang-orang di dekatnya dalam menjalani penyakitnya, suatu keajaiban  keke memang sempat di nyatakan sembuh total, tapi Tuhan berkehendak lain, kanker itu datang lagi dan lebih ganas. Keke akhirnya pasrah dan kanker itu mangalahkan keke. Meski kanker yang ke dua lebih ganas dan kebal obat kemothrapy namun keke tetap sabar dan semangat menjalani hidupnya.
Keke sadar hidupnya memang tinggal menghitung hari, di saat itulah keke yang sakit tetap dapat melukiskan senyuman manis kepada ayahnya, kekasih serta sahabat2nya. Penderitaan keke sebenarnya bukan hanya kanker, namun keluarganya yang broken home, orang tuanyya bercerai, dia tinggal berempat dengan ayah dan kedua kakak laki-lakinya.
Walaupun demikian keke tidaklah manja, dan merupakan murid yang paling cerdas, masa kecilnya saja diaadalah anak yang berbakat, di adalah seorang model dan penyanyi cilik. Menjelang detik-detik terakhirnya, dengan sakit yang dibawanya, dia tetap nekat mengikuti ujian dengan susah payah dan sungguh di luar dugaan keke mendapatkan peringkat 3 besar.
Hingga tiba saatnya Keke di panggil. Hidup keke memnag terlampau singkat, bayangkan saja seumuran saya sudah meninggal dengan menderita kanker seperlima hidupnnya, namun keke mengajarkan kita arti kehidupan yang sebenarnya. Bersyukurlah yang hidup tanpa cacat suatu apapun. Kita hidup memang tak ada yang abadi. Hidup terlalu singkat untuk menyombongkan diri dan berputus asa. Apa yang and lakukan hari ini mempengaruhi masa depan anda.
Bercerminlah pada kehidupan keke, gadis yang mempunyai semangat hidup luar biasa dan berbakat. Keke membuat kita sadar akan pentingnya detik yang kita lewati. Renungkanlah sesaat apa kesalahan anda selama ini, koreksi dirilah . Belajarlah pada sosok keke yang masih dapat membuat orang-orang terkasihnya tersenyum bahagia walau hidupnya singkat. Sementara kita?
Seharusnya juga, detik ini Keke sedang berbahagia di tengah keluarga, kekasih dan sahabat setianya karena hari ini tepat 21 tahun umur Keke. Tuhan sayang keke, begitupun kami.
Tersenyumlah di sana ke, kamu sudah menjadi bintang sirius untuk kita. Selamat ulang tahun Keke. We love you. Doa dan senyum kami menyertai kamu. Terimakasih sudah mengajarkan kami ketabahan hidup. :)
In memoriam,
Gita Sesa Wanda Cantika
Latest Headlines Cantika
Latest Headlineshttp://sosok.kompasiana.com/2012/07/15/belajar-dari-gita-sesa-wanda-cantika-477069.html

anne

Tiga Kali Anne Bertemu Tuhan
Saat ini Anne Satya Adhika (12) mungkin sudah bisa melihat wajah Tuhan. Ia sudah memperoleh apa yang pernah dijanjikan oleh Tuhan Yesus yang datang dua kali dalam mimpinya. Dalam mimpi itu Tuhan Yesus berkata akan mengambil dua benda dari tubuhnya, namun Ia akan mengganti dengan sesuatu yang paling baik buat Anne. Yang paling baik bagi puteri pasangan Antonius Yosef Sri Kahono (43) dan Yohana Fransisca Emy Kusindriati (38) tiada lain adalah surga! Karena Anne dipanggil Tuhan pada 26 September 2007, setelah melewati pergulatan panjang dari operasi tumor 3 April 2007 berikut rangkaian enam kali kemoterapi.
Anne Satya Adhika, terlahir 7 Juni 1995 dengan badan sehat dan gemuk. Anne yang penurut dan lugu, menurut ayahandanya adalah anak yang pendiam, namun anehnya Anne punya banyak teman. Walaupun terkesan pendiam, Anne pandai merangkai doa bahkan memimpin doa dengan rangkaian kata-kata yang dibuatnya sendiri. Kecintaan Anne untuk berdoa juga terbukti dengan rajinnya Anne ikut ibadat, doa rosario atau pun misa baik di paroki, maupun di rumah. Di kamar Anne yang bernuansa pink, tertempel doa Bapa Kami dalam bahasa Inggris, menunjukkan kecintaan Anne pada Tuhan dan keinginannya untuk belajar bahasa Inggris.
Tingginya semangat belajar Anne dan keinginannya untuk mengetahui sudah terbukti dari prestasi belajar yang ia dapatkan dari sekolahnya di SD Kanisius Demangan Baru. Beberapa kali Anne mendapatkan ranking di sekolahnya, terutama ketika Anne belajar di kelas 1 sampai dengan 3. Di kelas 6, seperti anak-anak lain yang juga ingin mempersiapkan ujian, maka Anne mengikuti les-les supaya memperoleh nilai bagus dalam ujian dan bisa melanjutkan ke sekolah favorit. “Menjelang ujian, tanpa ada gejala sakit sebelumnya tubuh Anne tampak mengurus namun perutnya agak besar. Setelah dicek di RS Panti Rapih ternyata ada tumor di bagian perut,” terang Bapak Kahono. Kemudian waktu itu dokter menganjurkan supaya segera dilakukan operasi. Vonis tersebut membuat pak Kahono dan istri merasa panik dan stress. Disaat-saat suasana hati yang tidak enak, orangtua Anne mohon bantuan doa kepada sanak saudara dan tettangga, maka malamnya dirumah pak Kahono diadakan doa lintas agama untuk kekuatan dan kesembuhan Anne, pukul 18.00 doa dari beberapa warga yang beragama Islam, dan pukul 19.00 dilanjutkan doa dari warga yang beragama Katolik. Ada keinginan untuk mengikuti pengobatan alternatif. Namun, menurut dokter hal ini hanya akan memperparah kondisi pasien.
Itu sebabnya tanpa memikirkan masalah biaya, mereka menyetujui operasi pengangkatan tumor Anne. “Kami hanya ingin Anne sembuh. Namun, ternyata Tuhan mempunyai rencana lain untuk Anne dan kami sekeluarga.” jelas Ibu Emy tabah. Ibunda Anne dan Gisela Sotya Gracia Diwyacita (3,5) ini ternyata masih harus berjuang untuk mem­bujuk putri sulungnya agar mau dioperasi.
Namun, ternyata hanya Tuhan Yesus sendiri yang bisa membujuk Anne. “Malam sebelum dioperasi Anne bermimpi bertemu Tuhan. Katanya, dia melihat Tuhan Yesus menungguinya di ruang operasi dan memegangi tangan kanannya. Jadi, setelah mimpi itu dia pasrah saja dioperasi.” ujar Ibu Emy.
Mimpi itu adalah kali pertama Anne bertemu Tuhan Yesus. Sebelumnya, Anne belum pernah menceritakan perjumpaan dengan Tuhan. Namun, Anne sangat suka berdoa. Ia gemar berdoa rosario dan memimpin doa spontan. Bahkan setelah ia meninggal orang tuanya menemukan diari doa Anne yang dibuatnya sejak ia duduk di kelas 3 SD. “Kami tidak tahu kalau Anne menulis berbagai doa mulai doa di hari ibu, hari pahlawan, sampai hari kelahiran Gisela. Dan baru menjelang saat-saat terakhirnya ia menulis doa untuk dirinya sendiri,” tutur Bapak Kahono. Dalam doanya yang terakhir, Anne juga sempat memohon berkat agar kedua orang tuanya sehat dan mempunyai cukup rejeki untuk membiayai pengobatan di rumah sakit. Padahal saat itu tidak seorang pun yang memberitahu bahwa kedua orang tuanya kesulitan menutup biaya yang tidak sedikit. Dan untunglah sebagian biaya dibantu oleh perusahaan tempat Pak Kahono bekerja. Bantuan juga datang dari sanak saudara, juga dari teman-teman di milis yang bersimpati dengan Pak Kahono. Namun bantuan itupun belum bisa menutup seluruh biaya pengobatan yang luar biasa mahalnya. Maka atas kebaikan perusahaan tempat Pak Kahono bekerja meminjami uang untuk menutup biaya tersebut, sedangkan untuk pengembaliannya Pak Kahono harus rela dipotong gajinya setiap bulan, yang jumlahnya cukup besar. “Saya tidak tahu berapa tahun potongan gaji itu akan selesai.” :( kata Pak Kahono. Maka untuk menutup kebutuhan setiap bulannya yang selalu minus pak kahono harus berjuang mencari kerja dimalam hari diluar perusahaannya.
Perjumpaan Anne dengan Tuhan Yesus dalam mimpi ternyata membawa mukjijat bagi kondisi fisik dan mentalnya. Secara mengejutkan, rekam jantung dan berbagai pemeriksaan sebelum operasi memungkinkan bagi terlaksananya operasi. Padahal dua hari sebelumnya, rekam jantung Anne sangat jelek. Begitu senangnya Anne berjumpa Tuhan sampai dia bisa menghibur sang ibu. “Sebelum masuk kamar operasi, Anne sempat bilang pada saya: Ibu, wajahnya jangan begitu. Senyum to….da…da….” kenang Ibu Emy.
Operasi yang menyita waktu 3 jam 45 menit itupun seperti mukjizat, karena sebelumnya dokter sempat memberitahukan bahwa setelah operasi Anne pasti membutuhkan perawatan di ICU, namun hal ini tidak terjadi. Tuhan seakan menjawab doa Anne dan keinginan Anne. Sebelum operasi Anne sempat bilang kepada Ibunya, “Ibu setelah operasi saya maunya kembali ke kamar ini.” Dan memang benar, setelah operasi, Anne tidak memerlukan perawatan di ICU. Anne dikembalikan ke kamar perawatan semula dan dia kelihatan tegar, tidak merasa sakit.
Pasca operasi dengan semangat hidup yang luar biasa, Anne ngotot ikut ujian kelulusan sekolah dasar. “Waktu itu Anne tidak pernah belajar karena sakit dan masuk rumah sakit. Tapi, syukurlah Anne bisa lulus ujian kelulusan sekolah dasar dan diterima di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta,” kata Bapak Kahono. Anne pun tetap rajin menyalin pelajaran guna mengejar ketertinggalannya selama dia harus mengikuti kemoterapi.
Saat-saat mendampingi kemoterapi Anne, Bapak Kahono dan Ibu Emy merasakan beban yang sangat berat. “Setiap bulan, kurang lebih 4 sampai 5 hari kami harus mendampingi Anne yang pasti merasakan sakit, pusing berat, mual, muntah, dan menggigil sampai tempat tidurnya bergoyang hebat. Setelah itu, di rumah kadang-kadang Anne susah minum obat.” Kata kedua orangtua Anne. Disaat-saat Anne menggigil karena efek dari kemoterapi ia selalu bilang pada ibunya, “Bu…dingin banget, doakan Anne ya bu….” Kenang ibu Emy sambil menangis. “ia anak yang tabah, semangat dan selalu ingat pada Tuhan, saya bisa merasakannya betapa sakitnya orang menjalani kemoterapi, tetapi saya harus tabah dan kuat selama mendampingi anak saya”.
Di tengah beratnya pendampingan itu, keduanya tidak putus asa. Meski doa mereka agar sang anak tidak kesakitan paska kemoterapi tidak dikabulkan Tuhan, mereka terus berdoa agar Anne disembuhkan. Dengan kepercayaan penuh mereka membimbing Anne agar terus berpasrah dan berdoa. Bahkan Pak Kahono juga rajin berpuasa agar Anne segera sembuh dan Pak Kahono bisa sabar melayani Anne.
Dari kemoterapi pertama sampai keempat, kondisi fisik Anne sangat bagus. Meski harus kesakitan setelah kemoterapi, ia bisa kembali beraktifitas dengan ceria. Bahkan setelah menjalani kemoterapi ia antusias untuk masuk sekolah, ia dengan semangat dan senang hati selalu ingin bersekolah berjumpa dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya. Kali ini tantangan besar menanti keluarga Kahono karena kerontokan rambut Anne tidak bisa dicegah. Anne pun mengalami stres berat. Berbagai cara dilakukan oleh keluarganya agar rasa percaya diri Anne kembali. Mulai dari membeli wig sampai jalan-jalan untuk sekadar makan atau membeli pensil pun dilakoni keluarga ini agar Anne bisa merasa senang. “Syukur kepada Allah karena dengan cepat Anne bisa menerima kenyataan ini, dia sempat stress selama 4 hari, selalu marah karena hampir setiap hari rambutnya lepas satu per satu. Kami hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar kami diberi kesabaran dan ketabahan, maka disaat-saat selesai doa malam atau disaat-saat kami makan bersama diluar secara pelan-pelan kami mencoba menjelaskan kepada Anne mengenai kerontokan rambutnya” kata pak Kahono. “Dan syukur kepada Allah sekali lagi Anne akhirnya mau mendengarkan dan mau menerima kenyataan ini”.
Setelah kemoterapi ketiga, Anne bermimpi ketemu Tuhan Yesus lagi. Pada sang ibu, Anne bercerita,” Ibu, Tuhan datang lagi. Tuhan bilang Dia telah ambil salah satu organ tubuhku sebanyak dua buah. Tuhan bilang agar aku tidak khawatir, suatu saat akan diganti yang lebih baik, tetapi tidak dalam waktu dekat. Kemudian Tuhan bilang dengan bahasa lain yang tidak pernah aku mengerti. Tapi aku paham dengan apa maksud perkataan Tuhan padaku. Bu kira-kira apa ya organ yang diambil itu?”
Lewat pertemuan kedua ini, akhirnya Tuhan Yesus sendiri yang menunjukkan pada Anne apa yang terjadi dalam operasi itu. Mengingat tumor seberat 3,2 kg itu menempel pada kedua indung telurnya, dokter memutuskan untuk mengangkat indung telur Anne sekaligus. Pengangkatan kedua indung telur ini tidak disampaikan oleh keluarga pada Anne agar dia tidak stress. Rencananya baru akan disampaikan setelah dia dewasa karena dia tidak akan bisa punya anak. Namun, justru Tuhan sendiri yang memberitahukannya langsung pada Anne.
Perjumpaan Anne yang kedua dengan Tuhan Yesus ini juga menimbulkan perubahan drastis pada dirinya. Menurut cerita keluarga dan para tetangga, setelah kemoterapi ketiga Anne tidak seperti dirinya lagi. Pada seorang anggota keluarganya dia berkata, “Mbak, Anne minta maaf ya kalau ada salah.” Sementara itu, pada kedua orang tuanya ia sering minta supaya para kerabat diundang makan-makan. Dengan undangan ini dia seakan berpamitan. Ketika itu Anne juga ingin sekali bertemu dengan emak Inge dan oma Maria, mereka berdua adalah sahabat orangtua Anne yang begitu baik memperhatikan Anne. Namun sayang keinginan itu tidak bisa terlaksana, Anne sangat senang sekali dengan pemberian boneka dari emak Inge dan emak Nancy juga rosario dari oma Maria, maka Anne sering memeluk boneka dan memakai rosario disaat-saat Anne opname di rumah sakit. Dia juga berkesan dengan para suster yang selalu menjenguknya, suster Gratia, suster Theresia. Juga romo Agus dan ibu guru Erna yang selalu setia menemani dan mendampingi Anne sejak operasi bulan April.
Menjelang kemoterapi ke-6 Anne sebenarnya sudah menolak, bahkan sempat kirim sms kepada ibunya “Bu..aku tidak mau dikemo lagi, aku tahu bapak ibu ingin menyembuhkanku, tapi aku sudah tidak kuat lagi..” begitu isi dari sms yang ia kirimkan kepada ibunya. Bahkan Anne sempat kirim sms juga kepada ibu gurunya “bu tolong aku, aku tidak mau dikemo lagi, kalau ibu gak mau menolong aku maka kita tidak akan berjumpa lagi”. Dan bagi Kahono hal itu pun sangat dilematis. Menurut dokter kemoterapi harus dijalani, “Pak ini kemo terakhir, sayang kalau tidak dijalani, biar tuntas” begitu kata dokter. Bahkan ketika ibu Anne menanyakan soal kemoterapi yang ke-6 kepada dokter, maka dokter hanya menjawab “memang begitu skedulenya bu, harus dijalani”. Padahal kondisi Anne saat itu sangat stress dan bahkan hasil lab sangat tidak baik, lekosit dan trombosit tutun drastis.
Namun Anne seakan ingin memakai waktu-waktu terakhirnya untuk menyenangkan semua orang. Ia tidak mau orang tuanya sedih, “Bapak jangan gitu, Bapak jangan sedih ya,” ucapnya setiap kali sang ayah nyaris menitikkan air mata. Anne juga sempat membelikan kado ulang tahun bagi temannya di sela kesakitan paska kemoterapi keempat. Menjelang kemoterapi terakhir, ia sempat momong Gisela bermain di sebuah mall di Yogyakarta. Waktu itu Anne punya keinginan yang tidak bisa ditolak, ia ingin mengajak adiknya untuk bermain disebuah mall. Ia juga berjuang menyiapkan sepucuk doa “Malaikat Tuhan” yang ditulis rapi untuk kedua orang tuanya. Doa itu belum sempat diajarkan pada orang tuanya karena Tuhan sudah menemuinya untuk yang ketiga kali.
Hari Selasa sore 25 september pukul 14.20 WIB, Tuhan Yesus menjumpai Anne yang sedang mengalami masa kritis. Saat itu Anne selalu meminta bapak dan ibunya untuk memeluknya. Tiba-tiba Anne minta duduk, lalu memandang ke arah sudut ruangan. Seperti ketakutan ia menunjuk ke sudut ruangan dan berkata dengan nada yang terpatah-patah, “Ibuuu… ka..ta Tuu..han Yesusss, o..rang yang ma…mau me…ning..gal itu su..su..lit ber­nafas…..bapaaaak…..ibuuu, aku ta..kutt..” Anne lalu meminta agar kedua tangannya dipegang dengan erat oleh kedua orangtuanya. Ketika itu Anne juga menanyakan saudara-saudaranya kepada ibunya, “Bu…mana budhe dan pak dhe, mana mbak vita, mbak Nuke….kok sepi to” Kenang ibu Emy. Bahkan ketika itu Anne juga menanyakan adiknya dan keponakannya, katanya “…mana Marsa, mana Gisela…Gisela mbak Anne mau meninggal…” kenang pak kahono sambil menitikkan air mata. Kata-kata Anne seperti itu membuat perasaan orangtua Anne menjadi tidak karuan. Maka pak Kahono segera menelepon seluruh sanak saudara untuk datang ke rumah sakit, dan juga menelepon Romo Agus. Sore itu juga pada pukul 18.00, Anne menerima sakramen minyak suci. Ketika upacara pemberkatan minyak suci berlangsung Anne bisa mengikutinya dengan khidmat, dan setelah selesai kepada Romo ia masih berucap, “Terima kasih Romo. Doakan saya ya Romo.” Lalu setelah itu dilanjutkan dengan doa roasio oleh warga lingkungan dan Anne pun juga bisa mengikuti dengan tenang.
Mulai jam 21.00 – 03.30 Anne tidak bisa tidur, sesekali minta minum karena haus sekali, tetapi ketika diberi minum selalu dikeluarkan lagi. Orangtua anne sehari tidak tidur menunggui Anne.
Keesokan paginya, hari Rabu, dokter yang memeriksa Anne bilang bahwa Anne membutuhkan cuci darah karena kondisinya semakin menurun. Namun kata dokter melihat kondisi seperti ini cuci darah tidak berani. Pukul 9 pagi,
Anne mengalami masa kritis lagi. Meski ketakutan akan berpisah dengan orang-orang terkasih dan terutama adik yang dinantinya tujuh tahun lamanyaAnne manut saja mengikuti bimbingan doa dari sang ayah. Pada saat itu, pak Kahono membimbing Anne untuk berdoa Bapa Kami yang diikuti Anne dengan pelan-pelan. Anne minta air karena merasa haus sekali. Tapi Anne sudah tidak bisa menelan lagi. Anne hanya minta dipeluk kedua orangtuanya sambil sesekali memanggil orangtuanya dengan nada pelan ”bapaaaak…….ibuuuuu……” tangan Anne begitu kuat memegang tangan kedua orangtuanya, tangan kanan memegang tangan ibunya, sedang tangan kiri minta dipegang bapaknya. Pada saat itu, Papa Anne membimbing Anne untuk berdoa. Sekali lagi pak Kahono membimbing Anne untuk berdoa dan Anne pun bisa mngikuti doa walaupun dengan suara yang pelan dan terpatah-patah. “Ya Tu…han, Ampuni hamba-Mu Anne. Pe….ganglah tangan Anne ke dalam pangkuan-Mu… tuntunlah hamba-Mu kedalam surga” Dan pada waktu itu, kedua orangtuanya sempat minta maaf juga. “Anne, bapak ibu minta maaf ya, bapak dan ibu banyak dosa dan salah pada Anne.” Anne pun menjawab, “Aku ituuu sudah me..maaf..kan.” Saat itu juga Anne sempat minta maaf kepada bapak dan ibunya. “Anne juga ya bu minta maaf..” Kahono sambil menangis menjawab, “Anne gak punya salah. Bapak dan ibu sudah memaafkan”.
Setelah itu Anne memanggil Bapak Ibu-nya sekali lagi dan memegang dengan kuat ta­­ngan orangtua itu. Bapak Kahono pun ber­doa untuk yang terakhir pada Tuhan, “Tuhan yang Maha Kasih, Tuhan yang Maha Agung, seandainya Anne harus Kau panggil, maka tuntunlah dan peganglah Anne ke dalam pang­kuan-Mu di surga. Tapi apabila Engkau meng­hendaki mukjizat, kami siap untuk mem­bimbingnya kembali.” Sekali lagi Anne berkata “Ba..paaak..ibuuuu” Perlahan pe­gang­an Anne terasa semakin mengendur dan akhir­nya Anne pergi memenuhi panggilan Tuhannya. Saat itu kedua orangtua Anne terasa lemas sekali, mau bicarapun tidak bisa, hanya cucuran airmata yang ada. Para suster berusaha untuk memompa paru-paru Anne tetapi nampaknya sia-sia karena Anne memang sudah tiada……orangtua anne menangis habis-habisan sambil berdoa memohon ampun kepada Sang Maha Suci…
“Rasa menyesal, rasa kecewa, dan marah pada dokter berbaur menjadi satu saat itu.” ujar pak Kahono. Ketika para sahabat pada datang dan bertanya “Anne sakit apa, kok meninggal, kemarin khan masih sehat” . Dengan nada kesal pak Kahono pun menjawab “Anne meninggal karena di kemoterapi”. Rasa kesal dan kecewa masih terlihat diwajah pak Kahono saat itu, untunglah banyak sahabat, saudara dan juga romo mencoba menenangkan hati pak Kahono.
“Selamat jalan anakku, selamat jalan Anne…..banyak kenangan indah bersamamu yang tidak akan aku lupakan selamanya, engkau begitu baik, bersemangat dan bahkan mau maaf memaafkan menjelang engkau pergi. Sekali lagi maafkan segala kesalahan bapak ibu nak….damai dan bahagia di Surga Amin” begitu kata pak Kahono
Be­gitulah Anne Satya Adhika menyelesaikan peziarahannya di bumi dalam doa.
Kisah dan percakapan tersebut diatas adalah kisah nyata yang sebenarnya, tanpa mengurangi dan menambahi sedikitpun. Pak Kahana bercerita apa adanya, ia memang ingin berbagi pengalaman iman kepada kita semua. “Saya ingin sharing pengalaman pribadi dan iman kepada semua sahabat tanpa kecuali, bahwa mendampingi seseorang yang sedang sakit terlebih orang yang mau meninggal dunia itu sangat-sangat penting” kata pak Kahono. “Sekali lagi, mudah-mudahan sharing ini berguna…” lanjutnya.
Secara khusus kami sampaikan beribu-ribu terima kasih kepada Romo/Suster, Bapak, Ibu, Saudara-i yang telah memberi support, doa kepada Anne anak kami selama dia sakit hingga dipanggil Allah, dan juga para donatur yang telah membantu meringankan beban kami. Kunjungan, sapaan dari semuanya sungguh menghibur hati kami sekeluarga, sekali lagi terima kasih.

Senang rasanya bila Anda berkenan mengisi doa untuk kami, terutama untuk anak kami Anne Satya Adhika
http://anne1995.wordpress.com/